Rabu, 24 November 2010

"GAWO" (Mewawancarai OB)

Nama : Nurdin
TTL : Bekasi, 1 April 1988

Usia : 22 Tahun

Anak Ke : 1 dari 2 bersaudara

Alamat : Kampung Cibuntu

Pendidikan : SMK Bina Prestasi

Status : Belum Menikah

Hobi : Membaca koran

Pekerjaan : Office Boy

Pesan : Tingkatkan prestasimu

Kesan ke anak SMA : Sopan, baik, tdak sombong





Siang hari tanggal 25 Oktober, saya, Noval, dan Liu mewawancarai seorang OB SMP

Al muslim. Nama beliau adalah Nurdin, beliau lahir di Bekasi, 1 april 1988. Usianya kini 22 tahun. Beliau adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Alamat beliau di Kampung Cibuntu. Pendidikan terakhirnya adalah SMK Bina Prestasi. Statusnya masih belum menikah.



Beliau mempunyai hobi membaca koran. Kesannya terhadap anak SMA, sopan baik dan tidak sombong. Pesannya Tingkatkan Prestasimu.

Kepemimpinan Dalam Tinjauan Sejarah

Sesungguhnya perjalanan teori kepemimpinan sudah berjalan ribuan abad yang lampau. Sejak manusia hidup dalam kelompok, kepemimpinan ditentukan oleh kekuatan. Orang yang memiliki ukuran badan yang besar, kuat dan dapat memperoleh dukungan dari yang lain diangkat menjadi pemimpin.

Kemudian muncullah teori baru bahwa kepemimpinan harus dilengkapi dengan penguasaan atas berbagai persenjataan, misalnya seorang pemimpin selain kuat harus juga mahir menggunakan berbagai senjata dan mampu membidik sasaran dengan tepat.
Berabad-abad kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin akan melahirkan pemimpin pula. Untuk mengesahkan teori ini mereka membentuk kepercayaan atau opini masyarakat bahwa ada orang tertentu yang dilahirkan sebagai raja penerus kepemimpinan. Apabila sang anak mampu mengelola kerajaannya dengan sukses, ia pun akan membentuk suatu dinasti kepemimpinan secara turun menurun.
Beberapa waktu kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin itu harus dibentuk bukan dilahirkan begitu saja. Karena itu seorang pemimpin akan mangajari calon penggantinya berbagai cara memimpin. Misalnya sang calon harus mahir cara berjalan, cara berbicara dan cara mengambil keputusan pendahulunya. Ternyata teori ini menemukan hambatan karena masalah yang dihadapi si calon berbeda dengan masalah yang dihadapi pendahulunya.
Lalu muncullah teori baru, seseorang yang telah memperlihatkan sikap kepemimpinan yang sukses dalam suatu bidang diminta memimpin dalam bidang lainnya. Misalnya seorang jenderal diminta menjadi direktur perusahaan computer. Ternyata sejarah memperlihatkan bahwa metode identifikasi kepemimpinan ini tidak membawa kesuksesan.
Kini, sejumlah besar pakar di bidang kepemimpinan percaya bahwa seorang tak akan pernah mampu memimpin sepanjang masa. Demikian juga halnya seorang pemimpin tak pernah menghasilkan kesuksesan jika ia mengadakan pendekatan yang sama dalam berbagai situasi. Karena itu dibuutuhkan kepemimpinan situasional yaitu kepemimpinan yang harus berusaha sesuai dengan perubahan situasi.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui kapan harus bersikap otoriter, demokratis, laissez faire. Ia juga tahu saat yang tepat untuk mendelegasikan wewenangnya. Selain itu mengetahui berbagai cara untuk meraih tujuan bersama.
Semua ini membutuhkan pribadi yang tegar, mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan yang lain, ahli mempelajari berbagai metode, mampu mengelola dan mengambil keputusan serta menguasai berbagai teknik memimpin kelompok.

Cara Mengembangkan Skill Leadership

  1. Ukuran-ukuran yang dituju harus tahu
  2. Membicarakan strategy, tantangan & tujuan organisasi
  3. Membuat skala prioritas
  4. Flexibelitas
  5. Membuat pola organisasi dan petanya
  6. Kredibilitas dengan membangun momentum
  7. Tranformasi, sehingga proses jadi lebih baik

Apakah Leadership Penting Dipelajari? Mengapa?

Menurut saya leadership penting dipelajari.
Alasannya karena kita harus mempelajari tentang kepemimpinan dengan baik, agar kita semua menjadi pemimpin yang baik. Karena setiap orang adalah pemimpin, paling tidak untuk dirinya sendiri, dan seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang telah dia pimpin.